Langkah Praktis Membuat Resensi Buku

cara membuat resensi buku

Siapa disini yang masih suka membaca? Coba tunjuk tangan 🙋. Entah itu membaca buku fisik atau digital, koran, majalah, ataupun artikel blog seperti yang Anda lakukan saat ini.

Membaca adalah suatu kegiatan penting untuk dibiasakan dalam rangka memperluas wawasan dan pengetahuan. Karena dalam kegiatan membaca disitu ada proses memahami sesuatu yang disampaikan sang penulis. Sayang banget kan kalau misalnya kita tidak mendapatkan apa-apa setelah membaca katakanlah beratus-ratus atau bahkan hingga ribuan halaman.

Nah untuk mengatasi hal seperti itu, ada salah satu kegiatan tambahan yang bisa Anda lakukan sembari membaca buku dengan seksama yaitu dengan membuat resensi. 

Resensi menurut KBBI: pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Istilah lainnya juga disebut bedah buku atau book review dalam bahasa inggris.

Tujuan utama pembuatan resensi adalah memberikan gambaran awal kepada (calon) pembaca apakah buku tersebut layak atau recommended untuk dibeli. Jadi biasanya resensi ini sangat diperhitungkan pada buku-buku yang baru terbit. 

Resensi bersifat objektif dan membahas aspek-aspek menonjol yang ada di dalam buku. Maka dari itu seperti yang saya bilang di awal, membuat resensi ini bisa dijadikan kegiatan tambahan setelah rampung membaca sebuah buku. 

Sebenarnya kalau tidak salah ingat di pelajaran Bahasa Indonesia waktu sekolah dulu juga ada materi mengenai resensi. Tetapi jujur saya sendiri pun juga sudah lupa atau karena sepertinya dulu tidak paham betul. Huhu maapkeun.

Pada kesempatan kali ini saya mau membagikan langkah praktis untuk membuat resensi buku. Tips ini saya sarikan dari buku "Membuat Resensi" karangan Drs. Haryanto. Buku ini menjelaskan langkah-langkah pembuatan resensi buku ini saya rasa cukup singkat, padat, jelas. Mudah dimengerti bahkan untuk orang yang belum pernah dan ingin mulai meresensi buku.

Langkah-langkah Membuat Resensi Buku

1. Memilih jenis buku
Langkah pertama dalam membuat resensi buku tentunya memilih buku sesuai keinginan. Entah itu fiksi ataupun nonfiksi. Semua bisa diresensi. Dan kalau bisa carilah buku yang tema/topiknya sesuai dengan bidang yang kita kuasai atau minati. Selain untuk memudahkan kita dalam memahaminya dan juga agar resensi yang dibuat bisa lebih komprehensif. 

2.Mengumpulkan informasi awal buku (anatomi buku)
Struktur/anatomi buku yang umumnya ditampilkan antara lain.
  • Judul Buku
  • Penulis
  • Penerbit
  • Edisi
  • Tebal
  • Harga
Dan juga informasi-informasi dasar lainnya yang dirasa bisa dilampirkan.

3. Membaca buku secara menyeluruh
Bagi beberapa orang, membaca buku secara menyeluruh akan memerlukan waktu yang tidak singkat. Terlebih kalau buku tersebut berisi data/fakta kuantitatif yang kompleks bin rumit. Oleh karena itulah tidak bosan-bosannya saya sebutkan, disamping melatih kemampuan membuat resensi mau tidak mau kita juga harus meningkatkan kemampuan membaca secara simultan. 

Bagi beberapa orang yang memiliki kemampuan membaca cepat atau speed reading mungkin sedikit lebih unggul disini. Karena mereka tidak memerlukan waktu yang lama dalam memahami isi buku secara keseluruhan untuk mulai membuat resensi buku.

Namun bukan berarti orang yang sulit mengerti atau lelet dalam memahami suatu bacaan tertentu tidak bisa membuat resensi. Ya tentu bisa dong. Karena patokan dari kualitas resensi bukan dari seberapa cepat dibuat tetapi yang paling penting adalah dari kedalaman serta kejelasan dari pembahasan di dalamnya. Bagaimana menuangkan pokok-pokok serta rekomendasi secara matang di dalam resensi yang kita buat.

4. Membuat resensi
Isi/kerangka dari resensi antara lain. 

A. Pembukaan
Di bagian awal, umumnya berisi latar belakang mengapa buku itu ditulis. Pasti semua buku punya alasan kenapa dia diterbitkan. Selain itu juga bisa sedikit menyinggung profil sang penulis. Mulai dari latar belakangnya, bagaimana reputasi atau karya-karya lain yang pernah ditulis oleh sang penulis. Pada bagian pembukaan ini juga bisa disebutkan tujuan dari buku itu. Dalam artian apa harapan penulis pada pembaca setelah membaca tulisannya. 

B. Isi
Bagian utama dari penulisan resensi. Bagian ini sekali lagi hanya bisa kita sarikan setelah membaca buku sampai tuntas. Bahasannya antara lain tentang garis besar isi buku tersebut. 

Lalu kelebihan dan kekurangan dari buku. Bisa meninjau dari segi struktur organisasi (terkait keteraturan bab & subbab), penulisan (misalnya keberadaan salah ketik), gaya penyampaian, dan juga hal-hal teknis seperti tata letak atau ukuran tulisan dsb.

Selain itu yang cukup penting adalah membahas sesuatu yang ditonjolkan atau hal yang jadi pembeda buku tersebut dibanding buku lainnya. Bisa pula menambahkan penjelasan mengenai manfaat buku. Karena sudah pasti buku diterbitkan untuk menebar kebermanfaatan pada khalayak luas. Terakhir mengoreksi kesalahan kalau misalkan kita menemukan ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta yang ada.

C. Kesimpulan
Bagian terakhir dalam membuat resensi buku adalah kesimpulan. Didalamnya terdapat rangkuman seluruh gambaran besar dari resensi yang dibuat. Dapat berupa penegasan kelebihan kekurangan. Ataupun rekomendasi bagi (calon) pembaca apakah buku tersebut bisa menjadi wishlist bacaan mereka selanjutnya.

Untuk contohnya silahkan Anda bisa membaca resensi dari buku "Membuat Resensi" ini pada salah satu postingannya saya berjudul Resensi Buku: Membuat Resensi.

Manfaat Meresensi Buku

1. Mengasah intelektual
Peresensi buku haruslah membaca buku tersebut secara keseluruhan untuk mendapatkan informasi yang memadai sehingga bisa membuat resensi secara utuh. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan khususnya kemampuan membaca yang baik agar kita dapat mencerna dan memberikan pandangan yang jelas mengenai buku tersebut.

Peresensi juga harus dapat memberikan pandangan mengenai kelebihan dan kekurangan sekaligus menambahkan masukan. Tentunya hal semacam ini juga memerlukan analisis serta pengetahuan dalam prosesnya. Sangat baik untuk pengembangan diri menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Dengan membaca pastinya wawasan akan semakin luas, bukan hanya untuk diingat sepanjang masa tetapi juga bisa dijadikan bahan diskusi yang sehat dengan teman diskusi sejawat.

2. Sumber Penghasilan
Selain memberikan manfaat intelektual, kegiatan meresensi buku ini juga dapat bermanfaat dari segi finansial. Resensi yang dikirimkan dan berhasil dimuat dalam suatu media akan mendapatkan bayaran upah. 

Jadi jika kita rajin menulis, senantiasa meningkatkan kualitas penulisan resensi, sekaligus juga berusaha mengirimkan hasil resensi kita ke beberapa media massa. Bukan tidak mungkin kegiatan ini bisa menjadi suatu profesi yang cukup menjanjikan.

Terlebih lagi jika seorang peresensi sudah dikenal oleh penerbit buku. Tawaran untuk meresensi buku yang mereka terbitkan menjadi salah satu sumber penghasilan baik itu dalam bentuk uang ataupun buku secara gratis. Tentu hal seperti itu juga akan memperkaya dari segi material bukan?
*semoga para pihak terkait juga dapat mengenali kode saya ini hehe

3. Ide Menulis
Kalau manfaat yang terakhir ini saya khususkan buat kita para bloger. Seringkali salah satu alasan blog menjadi usang dan berdebu (re: jarang memperbaharui artikel) adalah karena tidak menemukan ide.

Nah, dengan mempelajari teknik penulisan resensi ini. Kita bisa mulai meresensi buku-buku yang pernah kita baca yang nantinya juga bisa kita tuangkan sebagai artikel blog. Lumayan untuk menambah portofolio blog.

Terakhir sekali saya ingin menyematkan kutipan yang saya rasa perlu diresapi dari dalam buku "Membuat Resensi" ini, terutama untuk Anda yang masih belum PD dalam membuat resensi. 

Mulailah menulis dan menulis - Drs. Haryanto

Kenapa begitu? Jawabannya sangat sederhana. Agar kita semua dapat berproses. Bagaimana caranya mengukur seberapa jauh kemampuan kalau mencoba saja enggan? Silahkan diresapi dan dihayati. Semoga artikel mengenai langkah membuat resensi buku ini bermanfaat.

Posting Komentar