11 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Bloger Pemula

 
11-kesalahan-blogger-pemula

Yang tentunya juga pernah saya lakoni

Saya sendiri juga merupakan bloger pemula karena umur blog saya ini secara resmi baru berumur beberapa bulan saja. Terhitung sejak saya mencoba untuk aktif kembali menjadi bloger paruh waktu, yang niat awalnya untuk mengisi waktu luang di sela-sela pembelajaran daring.

Tidak tanggung-tanggung, pada saat itu juga saya mulai mempelajari berbagai hal tentang blogging, SEO dan lain sebagainya. Hingga saya memutuskan untuk modal sedikit dengan membeli salah satu TLD yang paling murah biaya pertahunnya, apalagi kalau bukan domain XYZ.

Karena saya merasa dalam suatu usaha itu harus balik modal, maka saya menjadi semakin semangat dalam mengaktifkan kembali blog ini.

Akan tetapi dalam perjalanan yang masih sangat singkat ini, dibanding bloger-bloger senior yang sudah sukses di luar sana. Pelajaran yang saya dapatkan bisa dibilang masih sangat minim. 

Banyak hal-hal fundamental yang ternyata masih sering saya abaikan. Akan tetapi saya terus berusaha memperkuat hal dasar tersebut serta yang tidak kalah penting adalah meninggalkan kesalahan-kesalahan yang umumnya dilakukan oleh bloger pemula. 

Nah apa saja kesalahan-kesalahan yang umum terjadi pada bloger pemula? Langsung saja simak informasi berikut


11 Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Bloger Pemula

1. Tidak Paham Esensi dari Blogging

Blog (web log) adalah salah satu jenis website yang awalnya diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin menulis. Entah itu catatan harian, opini dan pendapat tentang sesuatu, membagikan informasi ataupun untuk kepentingan bisnis / promosi usaha dll.

Nah kata kuncinya disini adalah menulis, tulisan. Berarti untuk menjadi seorang bloger modal utama yang harus dimiliki adalah kemauan menulis.

Kenapa disini saya definsikan kemauan bukan kemampuan? Karena tidak semua bloger memulai ngeblog dengan kemampuan menulis yang ciamik. Contohnya saya sendiri.

Saya bukan seorang penulis sejati, hanya penulis yang ingin mencurahkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan lewat platform bloger ini. 

Sekali lagi yang bisa menjadi bloger hanyalah orang yang sudah berprofesi sebagai penulis, tetapi orang yang punya kemauan untuk menulis.

Sayangnya hal ini terkadang masih diabaikan oleh para bloger pemula. Masih banyak yang kurang memaksimalkan tulisannya. Misalkan hanya memfokuskan pada masalah teknis seperti desain, tampilan atau fitur-fitur teknis lainnya. 

Memang benar hal semacam itu akan menjadi nilai plus kalau ada di blog kita. Tapi jangan lupakan hal yang lebih dasar lagi kalau pemancing pengunjung untuk datang ke blog itu adalah kontennya. 

Kalau kontennya tidak berisi karena tidak memaksimalkan kapasitas menulis, mau dapat pengunjung dari mana dong blog kita ini?

2. Mengharapkan Penghasilan Instan dari Ngeblog

Sering rasanya saya lihat, terutama di forum-forum bloger dan semacamnya. Pertanyaan yang cukup sering diajukan adalah "Saya baru saja buat blog, bagaimana cara menghasilkan uang dari blog?" 

Seketika saya langsung membatin "duh, orang ini dapet ilham dari mana ya. Kok bisa-bisanya punya motivasi seperti itu pas pertama kali nyemplung ke dunia blog".

Ini kadang yang saya rasa merupakan kesalahpahaman. Karena kenyataan tidak semanis gula pasir. Masih banyak orang yang beranggapan bisa mendapatkan easy money dari sekadar membuat blog.

Bukan bermaksud untuk langsung menjatuhkan impian seperti itu. Tetapi yang perlu dipahami adalah berpenghasilan dari blog itu butuh proses. Sudah ada juga kok beberapa bloger senior yang mendapatkan penghasilan rutin dari blog.

Namun yang perlu ditandai disini harus ada proses membangun segalanya terlebih dahulu, membangun blog itu sendiri, membangun karakter tulisan, branding blog dsb. Tidak bisa instan mendapat hasil dalam jangka waktu yang singkat. 

3. Copy-paste Tulisan Orang

Misalkan kita mencontek tulisan sama dengan karya orang lain, memang mungkin kalau tidak ketahuan dan ternyata postingannya lebih populer dari yang dicopas biasanya membuat diri semakin tinggi hati. Semakin merasa yakin kalau blognya akan cepat terkenal.

Tapi dibalik semua itu, kapabilitas menulis akan semakin rendah. Tidak bisa membuat konten sendiri, hanya bergantung pada tulisan orang lain. Ini yang menjadi poin negatifnya. Bahkan saya rasa juga bakal semakin membuat kemampuan kita dalam ngeblog semakin surs (baca: suram).

Di lain sisi Google pun kabarnya semakin mengembangkan algoritma yang bisa mendeteksi konten-konten plagiat. Akibatnya bisa fatal blog anda bisa kena penalti dan bahkan kasus terburuknya tidak terjangkau Google sama sekali.

Jadi sia-sia bukan jerih payah kurang bijak yang dilakukan tadi? Sudah susah-susah copas tulisan lain, eh lama-lama blog kita jadi hilang dari peredaran hasil pencarian Google. Yakin masih mau copas tulisan orang lagi?

4. Tidak Melakukan Editing

Kualitas tulisan di blog utamanya memang paling dipengaruhi oleh kedalaman, kejelasan dan  ketersampaian materinya. Tetapi ada satu poin lagi yang menurut saya juga cukup krusial, yaitu mengenai keterbacaan.

Maksudnya keterbacaan disini adalah dari segi kerapian dan lebih spesifik lagi penulisan yang baik dan benar. Bayangkan saja anda sedang membaca artikel di salah satu blog. Ternyata tulisannya ini tidak memperhatikan kaidah penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai EYD, strukturnya kurang rapi atau bahkan masih banyak penulisan yang typo. 

Hal ini mengindikasikan kalau sang penulis ini tidak melakukan proses editing, jadi postingan yang masih belepotan sudah keburu diposting. Padahal editing tulisan itu penting, mengingat tulisan ini kan niatnya akan dibagikan ke khalayak pengguna internet. 

Sangat merugikan sekali jika kita tidak memperhatikan masalah ini. Karena bisa jadi akan membentuk persepsi orang kalau tulisan blog kita ini kurang berkualitas dsb.

5. Hanya Asal Tulis

Dulu saya juga pernah seperti ini. Buat artikel sepanjang 100 kata, singkat saja, karena tidak sabar ingin cepat-cepat dipublish dan tampil di Google.

Kadangkala ini diperparah karena kita punya standar target yang tinggi, misalnya setiap hari targetnya satu kali posting artikel. Agar blog semakin rame niatnya, seperti niat-niat bloger pemula pada umumnya. Anggapan seperti ini saya rasa juga harus dimusnahkan. Kuantitas artikel sejauh ini bukan merupakan faktor yang bisa membuat blog semakin ramai dikunjungi. 

Ya okelah mungkin kalau jumlah artikel kita semakin banyak akan memberikan banyak pilihan informasi pada pengunjung. Tetapi kalau ternyata kualitasnya tidak memadai apakah masih bisa berimpak bagus pada performa blog kita?

Bahkan menurut saya kalau postingan artikel itu hanya sekian kata, malah terkesan tidak niat. Arah tulisan tidak jelas, baru saja diawali dengan pembukaan eh tiba-tiba sudah sampai di ujung saja. Padahal isinya belum terjelaskan dengan gamblang.  

Atau kadang juga terlihat dari judulnya yang terlalu bombastis tapi ternyata isinya cuma recehan. Di awal menjelaskan A di akhir malah belok ke B. Wah yang seperti ini akan sulit mendapatkan pengunjung. Karena tidak mementingkan kualitas dari tulisannya.

6. Tidak Mau Belajar dengan Benar

Segala sesuatu itu pasti ada ilmunya. Ilmu ini setidaknya bisa sedikit membantu untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Tidak terkecuali dengan blogging ini. Pastinya ada beberapa hal yang harus diikuti agar kelak kita bisa mencapai suatu titik yang bisa dianggap sebagai kesuksesan atau keberhasilan.

Ilmu blogging diluar sana sudah sangat banyak sekali sehingga akan sangat disayangkan kalau kita tidak mau belajar dengan baik. Apalagi kalau misal ada yang suka ngotot, tetap mempertahankan keyakinannya padahal itu belum tentu benar, rasanya ingin sedikit menyentilnya dengan kenyataan yang kadang pahit.

Sudah tau salah masih juga tidak mau belajar. Kalau begini terus ya sampai kapanpun blognya akan sulit berkembang. Sulit berkompetisi dengan bloger-bloger lain yang sudah kaya akan ilmu.

Umumnya kesalahan-kesalahan yang terjadi adalah msih sering percaya dengan istilah atau ilmu yang belum benar-benar dipahami. Alias hanya modal katanya ini katanya itu. Padahal itu bisa jadi cuma mitos belaka.

Jadi selain itu, sebagai bloger yang bijak kita juga harus bisa memfilter mana saja ilmu yang benar dan mana yang kurang sesuai. 

Hal ini bisa dilakukan dengan mencari komunitas bloger yang established dan juga berkegiatan secara aktif, sehingga ilmu-ilmu yang diserap itu masih relevan dan terpercaya.

Akan sangat disayangkan juga kalau ternyata apa yang dipelajari itu ternyata salah kaprah. Tentunya akan sulit untuk mengembangkan blog kearah yang lebih baik lagi

7. Tidak Punya Bahasan Tetap

Pasti anda sudah tahu tentang hal ini. Cara mulai membuat blog itu adalah dengan menentukan niche terlebih dahulu. Niche blog akan memudahkan kita untuk menyusun artikel-artikel apa yang sebaiknya kita posting dari waktu ke waktu.

Tetapi bagi seorang bloger pemula, hal ini kadang masih menjadi sesuatu yang sulit. Oke katakanlah saya sudah menentukan niche khusus yang spesifik, sehingga harapannya konten-konten saya akan berkutat tentang topik itu saja.

Pada prakteknya jujur cenderung sulit. Akan ada suatu ketika dimana kita mulai merasa buntu tidak mampu menemukan ide baru tentang topik tersebut. Sudah sangat jelas apa yang terjadi ketika pikiran sudah buntu, produksi artikel akan terhenti pula. Akhirnya blog pun seakan menjadi mati suri.

Nah beberapa orang mengakali hal tersebut dengan cara membuat blog gado-gado. Yap sesuai namanya blog gado-gado itu ya isinya campur-campur yang literally mirip lah dengan gado-gado.Satu hari posting artikel yang membahas ini, hari berikutnya posting lagi yang membahas itu, berikutnya lagi bahas yang lain. 

Sebenarnya sah-sah saja ya kalau memang berniat seperti itu. Tidak ada yang mutlak benar atau salah. Tetapi yang saya ingin garis bawahi ini adalah dengan tidak adanya ciri khas akan sulit untuk bisa bersaing di dunia internet yang sudah sangat luas ini.

Sudah barang pasti ada ribuan atau bahkan hingga jutaan blog dan website diluar sana yang bisa jadi membahas hal yang sama dengan blog anda. 

Tanpa adanya ciri khas tertentu yang bisa membedakan blog kita dengan yang lain, rasanya masih sulit untuk bisa mendapatkan perhatian lebih dari para pengguna internet. 

Ya kalau anda lihat blog saya ini sejujurnya tidak terlalu spesifik juga ya niche nya. Kadangkala saya bahas blogging, juga pernah mencoba bahas SEO, pengembangan diri dan sekarang mulai merambat ke hal-hal lain.

Tetapi yang menurut saya penting itu adalah membangun satu ciri khas yang unik, yang tidak bisa diduplikat oleh orang lain. Entah itu dari segi sudut pandang penyampaian topik atau secara gaya bahasa penulisan. Yang mana tujuannya adalah sebagai bentuk branding blog kita ini agar lebih dikenal lagi oleh khalayak ramai.

8. Kurang Konsisten 

Ini masih terkait dengan poin hanya asal nulis diatas. Kesalahan paling umum sih ya kalau menurut saya.

Karena memang sebagai bloger pemula, yang bahkan mungkin benar-benar awam masalah tulis-menulis. Akan sangat wajar jika kita tidak menemukan alasan yang cukup kuat untuk menjaga konsistensi menulis blog. Apalagi kalau belum terbiasa, wah rasanya bakal seret banget deh.

Jadi kalau sedang mood, dalam satu hari mungkin bisa membuat 3 artikel sekaligus, semua dibabat habis. Dan sebaliknya kalau sudah malas dan apalagi ditambah kondisi pikiran yang sudah seret sulit membuat ide baru, bisa jadi selama berminggu-minggu tidak pernah posting sama sekali.

Tentunya kita tidak mau kan terjadi hal seperti itu. Bisa-bisa kita ini dianggap sebagai bloger yang angin-anginan, blognya aktif pada kurun waktu tertentu saja. Oleh karena itu konsistensi dalam menulis juga merupakan hal yang vital dalam ngeblog.

9. Kurang Praktek

Nah kalau yang ini lebih ke aplikasi. Seorang bloger yang bijak adalah bloger yang senantiasa mengembangkan diri. Selalu mencari tahu hal yang belum diketahui dan dipahami. Lalu kemudian menerapkan ilmu-ilmu barunya itu di blognya. 

Apalagi untuk bloger pemula, belajar itu merupakan modal penting. Kalau tidak mau belajar bagaimana bisa berkembang?

Akan tetapi ada kalanya juga kecenderungan bagi seseorang itu hanya belajar terus, ikut banyak pelatihan. Tapi nyatanya ilmu yang telah didapatkan tadi juga tidak kunjung dipraktekkan secara langsung di blognya.

Entah itu merasa belum waktunya untuk mencoba, masih terlalu dini untuk dilakukan. Atau bahkan takut salah praktek takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di blognya. 

Contohnya saya sendiri pernah merasa seperti ini. Ikut webinar sana-sini, baca banyak artikel dan referensi tentang blogging, tapi prakteknya malah nol. 

Kalau tidak segera dipraktekkan lalu kapan ilmu itu bisa dibuktikan?  Ilmu yang hanya sekadar tertulis di atas kertas tidak akan ada impaknya sama sekali pada diri kita.
  

10. Kurang Promosi

Promosi blog ke media sosial menjadi salah satu alternatif yang bisa mendatangkan trafik. Dengan membagikan blog ke media sosial pribadi akan meningkatkan exposure yang memberikan gambaran "ini loh aku punya blog, kalian harus lihat deh".

Walaupun tidak semua orang akan secara alami mengkliknya, tapi kita tidak akan pernah tahu siapa konsumen blog kita nantinya. 

Ini mungkin masih menjadi PR buat saya. Karena saya pribadi juga bukan orang yang cukup aktif di media sosial. Oleh karena itu, saya pun juga masih enggan membagikan artikel-artikel saya ke beberapa media sosial. 

Padahal kalau seandainya mau membagikan, pasti ada satu dua orang yang penasaran dengan isinya. Alhasil trafik pun berdatangan, ya memang ada yang mungkin hanya lewat saja atau malah ada yang menjadi pengunjung tetap. Kan siapa yang tahu juga.

Jadi saran saya cobalah untuk memaksimalkan media sosial pribadi sebagai platform pembagi blog masing-masing.

11. Terlalu Banyak Promosi (Spam)

Kalau tadi konteksnya karena kurang promosi, yang satu ini adalah kebalikannya. 

Pernah nggak katakanlah anda berada dalam satu grup yang isinya bloger. Nah disitu biasanya ada salah satu orang yang tiba-tiba pas nggak ada angin nggak ada hujan langsung ngeshare link artikel blognya. 

Oke kalau masih jarang-jarang rasanya masih oke ya karena barangkali orang itu memang berniat untuk mempromosikan blognya agar lebih luas lagi. Tetapi perlu diperhatikan juga jangan sampai terlalu sering ngeshare link blog.

Bisa-bisa malah dianggap spamming dan membuat orang lain malas untuk membukanya. Nah ini yang bisa merusak reputasi. Orang jadi beranggapan "ah orang ini lagi, bosen oi lu share-share link mulu".

Kira-kira itu adalah sekian daftar kesalahan yang umumnya pernah dilakukan oleh bloger pemula. Lalu bagaimana dengan anda? Apakah sudah memperbaiki dan tidak lagi melakukan hal-hal tersebut? Boleh dong berkomentar di bawah saya juga ingin tahu bagaimana pengalaman anda selama membangun dan mengembangkan blog. Saya tunggu ya hehe. Saling bertukar pikiran akan membuka pandangan kita semua untuk menjadi bloger yang lebih baik lagi kedepannya.

Sekian dari saya
Terima kasih

2 komentar

  1. Semakin rajin menulis di blog semakin baik dan benar kosakata dan tata bahasa yang digunakan.

    BalasHapus