Gambar dari Pixabay |
Kemudahan akses informasi merupakan suatu anugerah yang tak terhitung. Sudah banyak platform-platform pembelajaran daring yang menawarkan course secara gratis. Hal ini dapat menjadi pendorong kita untuk mengembangkan kemampuan self-learning.
Kondisi pandemi sekarang ini memaksa kita semua untuk melakukan sesuatu yang bisa dijangkau dalam jaringan dari rumah. Tak terkecuali kegiatan belajar-mengajar di sekolah maupun universitas. Pergeseran ini mau tidak mau mengharuskan kita sebagai pelajar/mahasiswa untuk beradaptasi sementara dalam proses belajar. Biasanya pelajaran dilangsungkan secara tatap muka di kelas tergantikan dengan kelas-kelas daring menggunakan platform seperti google meet, zoom, microsoft teams dll.
Baca juga artikel mengenai Kumpulan Metode Mencatat yang Efektif
Tentunya bagi yang tidak terbiasa pasti merasakan sedikit kesulitan dalam proses memahami. Dampak buruknya bisa menyebabkan ilmu tidak tersampaikan dengan baik sehingga learning outcome-nya pun menjadi sulit terpenuhi.
Akan tetapi hal ini juga bisa menjadi pelecut bagi para pelajar untuk bisa mengembangkan minat pada metode self-learning. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas teknik pengembangan diri melalui metode self-learning.
Apa itu self-learning?
Definisi dari self-learning mungkin agak mirip-mirip seperti autodidak. Autodidak/autodidact dalam bahasa inggris, menurut dictionary.com artinya
a person who has learned a subject without the benefit of a teacher or formal education; a self-taught person
Dalam kata lain seorang autodidak adalah orang yang mendapat keahlian tanpa bantuan guru/mentor atau menempuh pendidikan yang formal. Murni menggunakan seluruh daya dan upaya dari diri sendiri untuk mendapatkan keahlian tersebut.
Sedangkan self-learning sendiri berdasarkan pendapat yang saya kutip dari jawaban Dr Najlaa Abas disini, adalah kemampuan seseorang memperoleh/memahami pengetahuan dan keahlian tertentu dengan kesadaran yang penuh dalam memilih apa yang ingin dipelajari, dengan siapa dia belajar (butuh guru/mentor/instruktur), kapan harus belajar serta bagaimana metode pembelajaran yang sesuai dengannya.
Wah panjang sekali ya sepertinya dan cukup rumit. Tetapi intinya seorang dapat dikatakan sebagai self-learner ketika dia mampu menginisiasi kemauan alami untuk mempelajari dan "mencintai" proses pembelajaran itu tanpa harus dipaksa-paksa.
Self-learning sangatlah mudah dilakukan di zaman yang kaya akan teknologi ini. Banyak platform belajar daring yang bisa kita manfaatkan seperti TED, EDX, Coursera atau bahkan dari Youtube pun kalau memang ada niatan pasti ada. Sekarang tinggal komitmen saja dari diri sendiri bagaimana.
Bagaimana Cara Membuat Proses Self-Learning Menjadi Lebih Efektif dan Menyenangkan?
Kalau tidak terbiasa dengan kondisi belajar "sendiri" akan terasa agak stressfull karena proses pembelajaran hanya bergantung pada kapasitas kita sendiri. Oleh karena itu diperlukan beberapa trik khusus yang bisa meningkatkan efektifitas dari proses self-learning ini. Apa itu?
- Temukan Alasan Kuat
Jangan sekali-kali berniat mempelajari sesuatu hanya karena untuk kepentingan tertentu. Hal ini hanya akan menjadi pendorong sementara (temporer) yang tidak akan bertahan lama daya dorongnya, ketika kepentingan tadi sudah tercapai atau bahkan ternyata tidak kesampaian yang ada malah kita akan menemukan suatu titik berhenti dalam mempelajari sesuatu tersebut.
Jadi carilah alasan yang kuat kenapa harus bisa mempelajari dan mendalami sesuatu ini serta membuat hal itu menjadi minat kita sehingga dalam prosesnya kita tidak lagi menganggap belajar ini sebagai suatu tugas yang dilakukan tetapi sebagai suatu kebiasaan.
- Lingkungan yang Mendukung
Kalau boleh dibilang, tidak ada satupun orang yang punya kemampuan untuk bisa memotivasi diri secara terus-menerus tanpa henti. Semuanya pastilah memulai dari nol dengan tahapan awal yaitu menginisiasi pembentukan semangat tersebut.
Salah satu cara untuk being motivated adalah dengan cara menempatkan diri kita didalam lingkaran orang-orang yang memiliki pemikiran yang dapat menginspirasi kita secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai contoh saat ini saya ingin mencoba mempelajari dan mendalami tentang SEO. Saya pun mulai mengikuti perkembangan akun-akun para pegiat SEO di media sosial. Hal sederhana seperti ini bisa membuka wawasan yang lebih luas ketika memperhatikan pendapat dan berita tentang SEO itu sendiri. Tentunya hal ini membuat saya menjadi terus termotivasi lagi setiap harinya dengan sekadar scrolling media sosial yang berisi topik-topik yang relevan dengan goals self-learning saya.
- Terjun Langsung Untuk Mengaplikasikan
Setelah proses yang cukup melelahkan dalam belajar. Sudah saatnya bagi kita untuk menerapkan apa-apa yang sudah dipahami tadi. Dengan cara mengaplikasikan secara langsung dalam dunia nyata.
Hal ini juga sangat penting selain sebagai tolak ukur seberapa berhasil proses pembelajaran kita dan juga sebagai langkah selanjutnya menuju tahapan yang lebih advanced. Sebisa mungkin terapkan skill atau ilmu yang telah dipelajari sebelumnya karena akan sangat berguna dalam pengembangan self-learning itu sendiri.
Akhir kata semoga artikel ini dapat membantu anda mengembangkan diri dengan cara memahami dan mencoba menjadi seorang self-learner yang dapat memproses pembelajaran dengan baik. Kalau ada pengalaman mengenai self-learning selama masa-masa pandemi kali ini juga bisa langsung komen dibawah.
Posting Komentar