Dilema Kalung Anti Corona
Macam produk anti virus corona. Sumber CNBCIndonesia |
Produk kalung anti virus corona menjadi headline dari portal-portal berita utama akhir-akhir ini. Setelah Menteri Pertanian kemarin mengumumkan bahwa Kementerian Pertanian siap memproduksinya bulan depan.
Sudah lama saya tidak membahas hal yang sedang hangat di media massa melalui konten Kontere ini. Nah kali ini saya kembali untuk membahas sesuatu yang cukup menarik dan sangat menyinggung situasi yang sedang kita hadapi bersama-sama.
Baru-baru ini kementerian pertanian (Kementan) mengeluarkan produk yang diyakini dapat membunuh virus korona, yaitu kalung "Anti Virus Corona Eucalyptus". Tidak hanya berbentuk kalung tetapi juga ada dalam bentuk inhaler dan serbuk yang semuanya berbasis eucalyptus. Menteri Pertanian mengatakan siap produksi massal pada bulan Agustus mendatang.
Pertanyaannya sekarang dari saya pribadi sebagai orang awam yang tidak menggeluti dunia kesehatan ataupun perpolitikan adalah
"Ini produk bakal tepat guna atau cuma gimmick saja?"
Menurut beberapa ahli, dari beberapa penelitian terdahulu memang menunjukkan kalau eucalyptus ini dapat membunuh virus seperti influenza. Namun untuk SARS-CoV-2 yang baru dan belum banyak diteliti tidak bisa diambil kesimpulan yang sama. Penelitian yang lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasinya. Dari sini jelas beberapa ahli pun mempertanyakan keabsahan dari klaim produk ini. Karena memang untuk saat ini peneliti dari berbagai negara pun masih berlomba-lomba untuk menemukan vaksinnya. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut membutuhkan waktu yang lama sehingga mau tidak mau kita memang harus "berdamai" dengan corona ini. Perlu digaris bawahi "berdamai" disini bukan berarti kita menjadi acuh tak acuh dengan kondisinya. Tetapi kita juga harus mulai membiasakan pola hidup yang lebih sehat dan disiplin lagi mengikuti anjuran pemerintah dan anjuran kesehatan yang baik dan benar.
Tetapi kemudian salah satu pihak dari Balitbangtan Kementerian Pertanian memberikan pernyataan pembenaran dari produk "kalung anti corona" ini. Bahwa sebenarnya produk ini hanya sebagai jamu saja yang seminimalnya dapat membantu melegakan pernapasan. Jadi alangkah baiknya produk ini cukup disebut kalung pelega pernapasan atau kalung eucalyptus saja. Atau bahkan kita juga sebenarnya cukup pakai minyak kayu putih yang biasa lalu dikalungkan sambil dibuka agar virus korona tidak menghampiri kita. Pakai minyak kayu putih sebagai diffuser ala-ala juga bisa sepertinya.
Sepertinya ini sudah jadi hal yang wajar ya, menjadi upaya untuk menarik animo masyarakat mengenai suatu inovasi yang bisa saja dapat berdampak luas pada situasi pandemi saat ini. Hanya saja konsep clickbait-nya ini kadang yang bisa berpotensi jadi tempat hujatan apalagi kalau ternyata hal yang diklaim kurang sesuai. Tetapi ini juga dapat memicu para peneliti untuk bisa mengembangkan solusi dari wabah Covid-19 ini dan juga agar masyarakat lebih melek lagi dengan sains mampu mericek ulang apa-apa yang bakal mereka konsumsi. Bukan serta-merta langsung memercayai segala sesuatu yang diluncurkan dengan embel-embel yang menarik.
Sekali lagi saya disini hanya berpendapat secara netral saja. Tidak bermaksud menjatuhkan pihak manapun karena segala sesuatu pasti ada pelajaran yang bisa dipetik. Apabila ada yang ingin membuka diskusi boleh silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar ya.
Ini beneran anti Corona atau cuma biar heboh aja sih...
BalasHapusPembawaannya aja gan mungkin kurang pas tapi sebenernya udah bagus walaupun aslinya cuma jamu
HapusIya nih. Bener udah kangen main-main diluar lagi
BalasHapusUnik, juga ya kalung sudah klaim anti Corona. Yg notabene virus kebal menempati tempat atau benda brhari hari
BalasHapusmenarik untuk dicoba, semoga faksin virus corona (covid 19) segera ditemukan #Amin_Yarobbal_Alamin
BalasHapusAamiin
HapusNah iya ini.. mantep nih.. unik yaa kalung saja bisa bilang anti corona.. kereenn artikelnya sangat informatif! Mantap
BalasHapusini nih yang lagi kontroversi, aku juga bingung min apakah kalung ini bisa menangkal virus Corona, Tidak kan
BalasHapusMenurut penjelasan dari pihak terkait kalungnya ini khasiatnya mirip2 jamu yg dipakai selama proses pengobatan
HapusKementan wajib di acungi jempol dengan Kalung kontroversinya. Kedepan sebaiknya kementan berkordinasi dan bersinergi dengan kemenkes jika ingin membuat sebuah obat.
BalasHapusBetul banget. Potensi pengembangannya itu masih panjang
Hapus